Nama : Joko firmantoro
NPM : 53411850
Kelas,Jurusan : 1IA09, Tehnik Informatika
BAB I
Pendahuluan
1.a Latar belakang
Di dalam ilmu sosial dasar kita di didik untuk mempelajari interaksi sosial di dalam masyarakat. Ilmu sosial dasar ini juga mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di dalam likungan kita, manusia yang dapat menjadi contoh sahabat-sahabat di sekitar kita. Ilmu sosial dasar ini perlu kita pelajari karena dapat menjadi pegangan kita ketika memasuki dunia kerja untuk lebih memahami etika-etika yang berlaku di sana. Contohnya di dalam dunia kerja kita harus lebih banyak bersosialisasi dengan sesama pegawai,kenapa? Karena kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Di butuhkan saling kerja sama dalam memajukan aset perusahaan oleh sebab itu kita harus mengerti tentang ilmu sosial dasar.
Selain di dunia kerja ilmu ini juga bermanfaat dalam dunia bermasyarakat seperti ketika kita berada di suatu wilayah baru kita harus menghormati adat dan istiadat daerah tersebut. Walaupun kita kurang suka dengan adat istiadat daerah tersebut tapi kita harus mengerti dan menghargainya itulah gunanya Ilmu Sosial Dasar.
Di sini saya akan berbicara tentang pemahaman saya tentang ilmu sosial dasar di dalam masyarakat baik dalam sikap, prilaku,ada istiadat,kebiasaan dan pokok permasalahan yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Sekian latar belakang di atas saya buat untuk memulai pembahasan mengenai pemahaman saya tentang ilmu sosial dasar dalam memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ^^.
1.b Maksud dan tujuan
Tulisan ini di buat sebagai pemaham saya mengenai Ilmu Sosial Dasar yang bertujuan untuk:
- Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
- Memahami tentang Ilmu Sosial Dasar dan Interaksi Sosial
1.c Teori(Sumber)
Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.
1.d Metodologi
1.d.1 Persiapan
v Tulisan ini bertema Ilmu sosial dasar (pemahaman saya mengenai ilmu sosial dasar)
v Judulnya mengenai interaksi sosial didalamnya membahas tentang pengertian,Macam-macam,Ciri-ciri interaksi sosial,syarat-syarat,dan pentingnya hidup bersosialisasi.
v Bahan-bahan inspirasi penulisan ini saya dapat dari nternet bisa di lihat di bagian sumber
v Saya menulis tugas ini sepaham yang saya bisa dan mencari beberapa inspirasi dari internet.
1.d.2 Pencarian Informasi
v Beberapa informasi yang saya kumpulkan untuk penulisan laporan ini benar-benar informasi yang terkait dengan pokok pembahasan dalam tulisan ini.
v Informasi yang saya cari juga sebisa mungkin yang mudah di pahami oleh orang awam sekalipun dan mudah di mengerti inti dari tulisan tersebut.
1.d.3 Penulisan
v Maksud dari tujuan tulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
v Tulisan ini juga bermaksud untuk berbagi ilmu kepada semuanya agar orang-orang tahu sedikit banyak mengenai Ilmu Sosial Dasar dan Interkasi Sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
1.e Studi Kasus
Studi kasus yang akan kita bahas di sini adalah cerita pengalam pribadi saya dulu ketika masih di sekolah dasar. Saya dulu tinggal di perumahan trias di daerah bekasi, saya sudah nyaman sekali dengan kondisi di sana tetangganya yang ramah-ramah,teman-teman saya yang baik-baik dan menyenangkan. Suatu hari karena pabrik tempat ayah saya pindah ke daerah bogor mau tidak mau kami pun pindah ke bogor untuk meringankan beban ayah. Pada saat itu q merasa takut dan gelisah membayangkan sekolah baru dan teman-teman baru yang saya belum kenal. Setelah pindah ke bogor saya merasa asing sekali bukan hanya lingkungannya suasana maupun udaranya pun sangat asing buat saya waktu itu. Di hari saya datang di sekolah baru saya merasa takut dan malu bertemu dengan teman-teman baru. Saya langsung masuk kelas dan memperkenalkan diri di depan kelas di perhatikan oleh semuanya, saya pun gugup. Sehabis memperkenalkan diri mereka pun satu persatu menghampiri saya dan mengajak saya berkenalan, ketika saya beritau saya adalah orang jawa karena nama saya joko ada seorang di antara mereka mengajak saya berbicara dengan bahasa jawa. Karena saya tidak bisa bahasa jawa mereka langsung menertawakan saya, sedih itulah yang saya rasakan ketika saya di tertawakan. Tapi dugaan saya salah sangka kirain saya mereka mengejek saya ternyata mereka hanya kaget karena saya orang jawa tapi tidak bisa bahasa jawa. Ternyata mereka orang-orang yang baik mereka menyambut kedatangan saya dengan ramah dan hangat. Di dalam kasus ini terkait dengan interaksi sosial yang kita bahas pada tulisan ini.
BAB II
Pembahasan
Manusia merupakan mahluk sosial yaitu mahluk yang tidak bisa berdiri sendiri atau mahluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia di kehidupan sehari-hari pasti melakukan interaksi sosial baik di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja, ligkungan tempat tinggal. Permasalahan pribadi yang biasanya memicu manusia untuk berinteraksi sosial serpti meminta bantuan, curhat, gotong royong membersihkan lingkungan dan banyak yang lainnya.
2.a Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
2.b Pengertian interaksi sosial
Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok” (p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p. 50). “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216). Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
2.c Macam-macam interaksi sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
2.d Ciri-ciri interaksi sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
2.e Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
2.f Faktor–faktor interaksi sosial
v Tindakan sosial
Tindakan sosial merupakan kenyataan sosial yang paling mendasar, dan menyangkut komponen – komponen dasarnya yaitu berupa tujuan, alat, kondisi, nilai, dan norma sosial.
Menurut max weber tindakan sosial yaitu : tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat.
Tindakan sosial merupakan kenyataan sosial yang paling mendasar, dan menyangkut komponen – komponen dasarnya yaitu berupa tujuan, alat, kondisi, nilai, dan norma sosial.
Menurut max weber tindakan sosial yaitu : tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat.
v Kontak sosial
Kontak sosial merupakan suatu interaksi yang berhubungan, berhadapan secara langsung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya yang salah satunya menanggapi suatu pesan yang di sampaikan.
Kontak sosial merupakan suatu interaksi yang berhubungan, berhadapan secara langsung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya yang salah satunya menanggapi suatu pesan yang di sampaikan.
v Komunikasi sosial
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berati berhubungan, jadi komunikasi sosial merupakan suatu informasi / pesan yang pada dasarnya bagaimana pesan tersebut diproses.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berati berhubungan, jadi komunikasi sosial merupakan suatu informasi / pesan yang pada dasarnya bagaimana pesan tersebut diproses.
2.g Pentingnya hidup bersosialisasi
Hidup bersosialisasi sangatlah penting, berikut pentingnya bersosialisasi ke sesama tetangga :
v Tetangga merupakan orang yang bertempat tinggal dekat dengan kita. Sehingga jika suatu saat Anda sedang mendapatkan masalah, kemungkinan besar mereka dapat membantu.
v Tidak menutup kemungkinan Anda akan membutuhkan peranan tetangga. Contohnya, bila suatu saat Anda berpergian, kemudian terdapat paket atau surat untuk Anda, biasanya akan dititipkan kepada tetangga.
v Dengan bertetangga, kita dapat memberi ruang lingkup baru bagi anak-anak untuk bersosialisasi. Perkembangan mental anak akan semakin meningkat, ketika mereka berteman dengan anak tetangga. Demikian pula jika Anda memiliki anak remaja, berteman dengan anak tetangga yang sebaya dapat menjadi lingkungan pergaulan yang sehat, misalnya dengan membuat program kegiatan positif yang dikenal dengan karang taruna.
v Dengan bertetangga akan membuka peluang baru untuk mendapatkan konsumen bagi usaha Anda. Misalnya Anda memiliki usaha di rumah, tetangga biasanya menjadi pelanggan tetap.
v Lingkungan sekitar rumah perlu dijaga keamanan dan dirawat keindahan, serta kebersihannya, jika Anda mengenal dan bersosialisasi dengan tetangga, maka hal tersebut mudah dilakukan. Misalnya dengan mengadakan kerja bakti kampung seminggu sekali, atau membuat program jadwal jaga atau ronda malam yang dilakukan secara bergiliran. Hal tersebut juga dapat memupuk rasa persaudaraan, gotong royong dan tenggang rasa.
BAB III
Penutup
Demikian tugas yang saya kerjakan ini, apabila ada kesalahan tolong di ingatkan dengan memberikan saran melewati email agar tulisan ini menjadi lebih baik lagi. Kritik dan saran yang mendukung juga bisa di kirim, terimakasih.
Kesimpulan
Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk membentuk manusia yang siap terjun di masyarakat. Sebelum manusia terjun ke masyarakat perlu adanya bekal yang dapat membentuk pribadi individu dan dapat beradaptasi sesuai lingkungan yang ditempati manusia tersebut.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar