Pages

Rabu, 29 April 2015

Tanggung Jawab


Nama   :    Joko Firmantoro
NPM    :    53411850
Kelas    :    4IA07


Tanggung jawab dalam kamus besar bahasa indonesia itu sebuah keadaan wajib menanggung segala sesuatu (kalau ada apa-apa boleh di tuntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb) . jadi menurut saya itu tanggung jawab adalah bersedia melakukan segala tanggungan atas semua perbuatan yang di lakukan.

Saya akan menceritakan pengalaman pahit saya tentang tanggung jawab
Pulang kampung adalah sebuah rutinitas orang indonesia setiap tahunnya ini juga merupakan bagian dari rutinitas keluarga saya. Tiap tahun kami sekeluarga pulang kampung ke purworjo kampung kelahiran bapak lalu ke ngawi kampung tempat ibuku dilahirkan. Namun pada saya tingkat 2 di universitas gunadarma ibu saya lelah kalau harus pulang kampung dengan naik kereta, pertama beli tiketnya susah harus ngantri lalu ribet kalau ingin jalan-jalan untuk mencari tempat wisata. Tidak pikir panjang lagi bapak langsung membeli sebuah mobil avanza berwana hitam dan tipenya itu automatic berarti tidak usah ngoper-ngoper gigi lagi tinggal gas langsung jalan. Karena bapak tipenya itu gak mau ribet, cape, dan ngantri sama perti saya, memang benar pepatah buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. 

Sehari setelah membeli mobil itu bapak saya langsung ikut les mengemudi selama seminggu walapun sudah ikut les tetap saja bapak saya belom mahir mengendarai mobil apalagi dia membutuhkan patner di sebelahnya untuk melihat plank jalan dan jiga ingin menyebrang atau memutar arah layaknya seorang pembalap rally. Kalau mengendarai saja masih sulit bagaimana membaut simnya? Nah ini adalah salah satu pengalaman gokil bapak saya membuat sim dan lulus padahal belom lancar ngendarai mobil. 

Jadi bapak saya sudah memperkirakan kalau dia tes biasa tidak mungkin lulus makanya dia muter otak dengan mengajak temanya yang pandai nyetir mobil lalu di suruh memakai pakaian yang sama dengan bapak saya. Jadi caranya itu pas mau tes mobilnya temen bapak saya yang suruh ujian dan berhasil kemudian dia ijin ke kamar mandi dan disitu dia berperan tempat dengan bapak saya. Kebetulan saya juga ikut menemani dan Cuma bisa terkaget-kaget saking gak percayanya cara itu sukses besar, lalu bapak saya tinggal ketawa-tawa saking senengnya lulus uji mengemudinya.

Setelah membuat sim bapak saya memantapkan skill mengemudinya di jalanan tapi tetap harus butuh patner di sebelahnya untuk mengawasi bagian kiri dan depan mobil. Walapun sudah hati-hati tetap saja mengalami yang namanya nabrak, walapun nabraknya gak begitu parah Cuma pas mau ngerem nabrak bagian mobil orang. 2 kali nabrak angkot 1 truk dan pager rumah, tapi semua hal itu tidak membuat bapak saya down malah memotivasi beliau untuk lebih giat lagi belajar layaknya seorang anak kecil baru belajar naik sepeda.

 Setelah 2-3 bulan berlalu akhirnya bapak mahir mengendarai mobil itu dan saatnya saya yang belajar nyetir untuk gantian saat pulang kampung nanti. Baru sekali megang setir mobil saya sudah handal berkeliling komplek rumah dan jalan raya depan perumahan mungkin ini akibat skill mengemudi yang selalu saya asah dari kecil dengan memainkan game playstation 1 dan komputer yaitu burnot,nascar rumble, serta pengalaman 3 tahun bermain need for speed di smk. Ternyata semua permainan simulasi itu tidak sia-sia saya langsung mahir dalam nyetir mobil bapakpun sampai sedikit kesal karena dia yng sudah ikut les saja masih kegok.

Semuanya lancar-lancar saja sampai ujian yang sangat berat di hidup saya saat ini datang, ingatan itupun masih membuat saya trauma sampai sekarang untuk mencoba mengendarai mobil lagi. Jadi suatu hari seperti biasa saya latihan mobil di dampingin bapak saya di sebelah dan dengan santai saya melaju dengan kecepatan 30 sampai 40 saja karena di jalan raya yang cukup banyak kendaraan bermotornya. 

Tiba-tiba dari arah kanan ada sebuah motor menyalip dengan jumlah orang yang naik motor itu ada 5 dan tidak menggunalan helm lalu di depan mereka ada sebuah truk yang melaju dengan kencang otomatis pengendara motor ini buru-buru ingin masuk ke kiri. Tapi karena laju truk yang sangan kencang dan sepertinya pengendara itu kaget dan banting setir ke kiri dan menyenggol bagian depan mobil saya dan mereka pun terjatuh masuk ke selokan kecil yang berumput di sebelah jalan dan saya pun langsung memberhentikan mobil. Saya langsung keluar dan saya bantu bangunin mereka tapi ada yang pingsan dan itu seorang nenek-nenek dengan pendarahan di kepalanya langsung buru-buru saya bawa ke rumah sakit terdekat. 

Walapun tidak bersalah biasanya mobil dengan motor pasti selalu mobil yang di salahkan tapi mereka juga sebenanya salah karena mereka yang nyenggol dan terjatuh lalu naik motor ada 5 orang dan semua tidak menggunakan helm. Tapi semua itu tidak saya permasalahkan saya lebih mengkhawatirkan keadaan si nenek ini yang masih di rawat di rumah sakit dan kondisinya yang masih lemah. Saya sangat sedih melihat kondisi nenek tua itu karena saya jadi ingat nenek saya di kampung yang kira-kira sama tuanya. 

Oleh sebab itu saya tidak mempermasalahkan siapa yang salah saya langsung bertanggung jawab dengan membayar biaya perawatan si nenek yang menurut saya cukup mahal yaitu puluhan juta sampai si nenek sembuh. Setelah beberapa minggu berkat kegigihan dokter, kesabaran suster, serta doa dari saya serta keluarga saya dan korban akhirnya si nenek keadaannya membaik dan alhammdulilah beliau sudah sebuh seperti sedia kala. 

Itu adalah pengalaman tanggung jawab yang tidak akan pernah saya lupakan selama saya hidup dan pengalaman yang memberikan trauma terdalam saya menyetir mobil sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar